LEBAK PASAR... KAMPUNG SEJUTA KENANGAN
Kampung halaman saya ada di sunda, yah bener…. di Jawa Barat, tepatnya di kabupaten Cianjur, kabupaten yang terkenal akan beras Cianjur-nya yang bagus, juga terkenal dengan tauco dan manisannya. Kecamatannya adalah Pacet, gak tau kenapa namanya Pacet (sejenis binatang molusca penghisap darah, masih sodara ama lintah). tapi itu dulu saat 90an, sekarang bernama kecamatan Cipanas, itu terjadi setelah pemekaran daerah. Kampungku adalah Lebak pasar, termasuk wilayah desa Palasari. Bersebelahan dengan desa cimacan, yang terkenal dengan taman Cibodas, bahkan sekarang banyak tujuan wisata yang tidak jauh dari rumah. Kota bunga dengan little venice-nya, villa-villa, toko2 factory outlet dan restoran2, Saya akan bahas tempat-tempat wisata di sekitar kampung halaman saya di lain cerita.
Kampung halaman saya ada di sunda, yah bener…. di Jawa Barat, tepatnya di kabupaten Cianjur, kabupaten yang terkenal akan beras Cianjur-nya yang bagus, juga terkenal dengan tauco dan manisannya. Kecamatannya adalah Pacet, gak tau kenapa namanya Pacet (sejenis binatang molusca penghisap darah, masih sodara ama lintah). tapi itu dulu saat 90an, sekarang bernama kecamatan Cipanas, itu terjadi setelah pemekaran daerah. Kampungku adalah Lebak pasar, termasuk wilayah desa Palasari. Bersebelahan dengan desa cimacan, yang terkenal dengan taman Cibodas, bahkan sekarang banyak tujuan wisata yang tidak jauh dari rumah. Kota bunga dengan little venice-nya, villa-villa, toko2 factory outlet dan restoran2, Saya akan bahas tempat-tempat wisata di sekitar kampung halaman saya di lain cerita.
Babakan Bilik - Lebak Pasar |
Pada awal tahun 1980an, keadaan kampung Mulai berubah, yang
tadinya pesawahan, berangsur menjadi perkebunan. Mungkin karena letak geografis
yang tidak memungkinkan, Daerah ku termasuk dataran tinggi, ada di antara
lembah dan kaki gunung, sehingga air sungai atau air kali hanya lewat saja,
tidak menggenang, sehingga lebih cocok menjadi perkebunan sayuran, yang tidak
perlu air menggenang. Karena hal tersebut, hampir semua penduduk di lebak pasar
menjadi petani sayuran. Menurut cerita ibu saya, keseharian abah adalah bertani
sayur, dan setiap akhir pekan, abah pergi berdagang sayuran hasil kebun, beliau
berdagang di Daerah puncak, tepatnya di pinggir jalan raya dekat telaga Warna,
biasa di sebut Daerah Talaga.
Salah satu sepupu, dia mengurus kuda |
Keluarga besar ibu saya adalah keluarga yang sangat
mementingkan agama, bagi kami, agama harus di tanamkan dari awal, sehingga di
keluarga besarku, mengaji atau ngaos adalah hal wajib. Seorang anak boleh saja
malas sekolah atau hanya tamat SD, tapi untuk mengaji, itu harus dan tidak bisa
ditawar.
Mengaji, yah sepertinya berasal dari
Kata kaji, di tambah imbuhan menjadi Mengkaji, tentu itu dalam bahasa
Indonesia. Dalam basa sunda tentu saja berbeda, lebih sering di sebut ngaos,
yang berarti membaca, mungkin karena lebih ke membaca Al-qur'an dan membaca
kitab.saya sendiri Mulai ngaos saat umur 5 tahun, tapi baru sebatas
membaca AlQuran, itu pun masih di kisaran huruf hijaiyah dan iqra.
ucup kecil bareng alm. abah dan alm. ema |
Cara ema mengajar, lugas dan
disiplin, itulah gaya nya. Ema memang sedikit cerewet, terutama dalam mengaji,
apalagi saya adalah satu-satunya, the one and only
murid laki-laki... lho, kok bisa? Ya bisa lah, kan saya belum SD, Kalo sudah
masuk sekolah, tempat ngaji juga pindah ke rumah uwa. Di sana
memang tempat ngaji anak laki-laki, dari yang baru kelas satu SD, hingga yang
gak sekolah, yang sudah tamat SMA, bahkan adapula yang sudah berkeluarga. Di
kampung lebak pasar, aturan agama masih diterapkan dengan sangat baik, sehingga
kampungnya terasa lebih agamis.
Sewaktu belum masuk SD, selain
belajar, saya sangat suka menggambar, Gambar apa aja, Mulai dari binatang,
mobil, pesawat, bahkan ninja. Saking suka menggambar, rumah nenek penuh dengan
coretan, terutama dinding triplek dan bilik nya.
Dahulu, mayoritas rumah disana
setengah permanen, pondasi dan dinding nya terbuat dari batu bata, tapi hanya
sebatas pinggang, selebihnya adalah kolaborasi antara papan, triplek dan
anyaman bambu yang disebut bilik, karena nama bilik itu, temapt keluarga saya tinggal, yang emang di tengah kebon dan rumahnya masih bilik, disebut Babakan bilik. Tapi sekarang hanya beberapa rumah yang masih
seperti itu, bahkan rumah panggung ala sunda, tinggal dua yang masih berdiri
tegak, satu rumah pak haji Hasan, orang paling kaya di kampung dan satu lagi
rumah almarhum Abah dan ema.
Cerita tentang kampung dan keluarga
saya tidak akan selesai disini, masih banyak cerita-cerita tentang Lebak Pasar, Babakan Bilik dan banyak lagi.
Terima kasih udah Mau baca cerita yang gak penting ini, yang mau nanya, kritik atau apa aja tulis di kolom komentar yah, saya mah bebas Orangnya, Hatur nuhun, wasalam.
Terima kasih udah Mau baca cerita yang gak penting ini, yang mau nanya, kritik atau apa aja tulis di kolom komentar yah, saya mah bebas Orangnya, Hatur nuhun, wasalam.