Sabtu, 05 November 2011

SAYA SIAPA?


Pepatah bilang... tak kenal maka tak sayang...
saya bukan orang terkenal tapi ingin di sayang... wwkwkwkwkk...

Saya siapa? Saya bukan siapa-siapa, cuma orang yang suka membaca dan menggambar.. 
Nama lengkap saya Hendri Ahmad Yusuf, boleh di panggil Yusup atau Hendri (biar keliatan tua nya kan, pake akang, please jangan om), kelahiran tahun 1985, di kabupaten yang terkenal Akan beras dan santrinya, kota Cianjur. Di kota santri itu saya besar dan tumbuh, di Desa palasari, kecamatan Pacet, sekarang sudah pemekaran dan masuk kecamatan Cipanas.  

Postingan kali ini, khusus saya memperkenalkan diri, saya Mau cerita tentang Masa kecil saya, masa remaja saya, pernah kerja dimana, sekarang sibuk apa,pokoknya hal-hal yang receh dan gak penting untuk di baca. mari kita mulai cerita membosankannya....

Ucup Kecil
Keluarga besar saya
Saya adalah anak sulung dari 4 bersaudara, lahir dan besar di daerah pegunungan, antara Puncak dan Cibodas. Saya asli keturunan Indonesia, ayah keturunan Betawi Tulen dan Ibu keturunan Sunda Tulen. Tapi karena Casing yang saya terima, dan saya gunakan hingga sekarang, banyak yang mengira saya keturunan China/Tionghoa, dan bahkan sekarang, saat saya sudah berumah tangga, banyak yang menyangka saya orang Sumatera atau sulawesi..

Perkebunan di belakang rumah
Karena berdomisili di daerah pegunungan, yang penuh dengan tempat wisata, kebun sayuran dan Villa.... kata yang terakhir sebenernya malas untuk di sebut, tapi itulah realita. Villa a... Villa bu... hehehehe... saya di besarkan di keluarga besar ibu, yang asli sunda, mayoritas berprofesi sebagai petani dan pedagang, bahasa yang di gunakan bahasa sunda sedang... tidak berlogat kasar juga tidak berlogat super halus.... tengah-tengah lah..


Saya lahir dan besar di desa Palasari, seperti anak-anak kelahiran tahun 1980an, mayoritas tidak merasakan belajar atau sekolah di TK, karena pada zaman itu, TK belum seperti sekarang, di TK benar-benar sesuai namanya, Taman Kanak-kanak, hanya bermain, bernyanyi, kalaupun ada pelajaran, itu hanya sekedar saja, tidak wajib. Karena pada periode 80-90an, anak masuk SD tidak wajib bisa CALISTUNG, membaca, menulis dan berhitung, tidak wajib. Sehingga TK merupakan sekolah orang-orang mampu... begitu yang terbersit di pikiran orang-orang pedesaan.

SDN Cimacan 1 tahun 2000an
Tahun 1993, saya masuk Sekolah Dasar, SDN Cimacan 1, termasuk sekolah Favorit pada tahun itu. 6 tahun saya mengenyam pendidikan di sana, alhmadulilah tidak tinggal kelas. Sebenarnya saya bisa saja hanya mengenyam 5 tahun,karena saat kelas 5, saya di tawarkan kelas percepatan. dan ikut EBTA dan EBTANAS (UN pada masa itu), tapi saya menolak, karena nanti, pas masuk SMP, gak ada teman sebaya, itu pikir saya waktu itu, sederhana. Tahun 1997, tepatny masih kelas 5 SD, Indonesia sedang memasuki masa Krismon, Krisis Moneter, dolar naik, harga-harga melambung tinggi, dan PHK masal dimana-mana... termasuk orang tua saya, Ayah saya kena PHK. Untuk meringankan beban orang tua, akhirnya saya iseng-iseng berjuala, jualan apa saja yang penting halal.....

Setelah Lulus Sekolah Dasar, saya masuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP / SMP) di SLTP Negeri 1 Pacet, sekarang sudah berganti nama SMP Negeri 1 Cipanas. Sekolah ini adalah sekolah Favorit, setiap tahunya pasti banyak sekali yang mendaftar. Pada masa itu NEM (Nilai Ebtanas Murni) masi menjadi patokan. NEM yang di patok minimal lumayan tinggi, 36 (dengan 5 mata pelajaran yang d EBTA kan). Saya di terima dan jadi bagian dari sekolah tersebut.

Tahun 2000, saat saya baru naik kelas 3 SMP, Ayah saya kena PHK lagi.... ckckckckck, sedih bener da ah.... akhirnya ayah saya mencoba untuk mencari peruntungan di tempat lain, di tempat nenek dan kakek dari ayah saya tinggal. Ayah saya adalah orang Jakarta, suku BETAWI, yang saat muda merantau ke tanah Pasunda, Cianjur tepatnya. Akhirnya di taun itu keluarga saya pindah, ke daerah daerah Sawangan, tepatnya Bojongsari. Karena saya sudah tanggung kelas 3 SMP, dan sedang bersiap menghadapi Ujian Kelulusan, saya tidak ikut pindah, saya tinggal dengan Keluarga besar saya di Lebak Pasar, Desa Palasari. Cipanas.


Tahun 2001, saya Lulus dari SMP, tepat di hari perayaan kelulusan, saya mengurus berkas-berkas ke Kemendikbud kabupaten, karena saya harus segera daftar di SMA di tempat saya yang baru. Sehingga saya tidak sempet pamitan, atau meminta kenang2an dari teman-teman disana, bahkan sekedar Foto pun saya tidak sempat... Bahkan Arsip Foto di ruang Pramuka dan Osis yang saya sendiri kumpulkan tidak sempat saya ambil.... Sedih...

Juni 2001 saya resmi pindahan, dan mendaftar di SMU Negeri 1 Parung. Kenangan saya waktu hari pertama di sekolah, adalah saat pembagian kelas, kebiasaan di SMU itu, saat senin pagi, seluruh siswa berumpul di lapangan basket, yang biasa di jadikan Lapangan Upacara. Siswa kelas 3 dan 2 sudah berdiri sesuai barisan, hanya siswa kelas 1, yang masih berseragam putih merah yang terpisah. masih ber kumpul di lapangan badminton.

Satu demi satu nama siswa baru di panggil, beserta asal SMP nya di sebut. Saya sendirian berdiri di pojok, terpinggirkan dari hiruk pikuk siswa baru, maklumlah, saya orang kampung, orang desa yang datang ke kota... walaupun posisi Sekolah saya di daerah Ciseeng, yang masih kabupaten Bogor, tapi hampir 60persen siswa yang masuk berasal dari wilayah Depok. Saya sendirian dari Kabupaten Cianjur, gak ada siswa yang saya kenal, gaya bicara dan atributnya pun berbeda, sekalinya ada yang berbicara bahasa sunda, kasar nya bukan main... mirip orang yang memaki, itu menurut saya... ternyata didaerah ciseeng juga banyak yang masih bahasa sunda, hanya karena Logat Bogor dan Tangerang, itu dialek dan pemilihan katanya agak berbeda dari Cianjur.

Cianjur memang bahasa Sunda nya lebih halus, pemilihan katanya pun begitu. sedang di sini, asli.... saya takut awal-awal mendengar mereka berbicara, kata-kata Aing, Sia, Maneh...  itu mereka lontarkan dengan santai, sedangkan di cianjur, biasanya kata Aing dan sia, di lontarkan di saat sedang marah, memaki dan saat berkelahi... jadi wajar saya takut... wkwkwkwk...

"Hendri Ahmad Yusuf, dari SLTP Negeri 1 Pacet, Cianjur" begitu nama itu di sebut, saya langsung bersiap dan mencari barisan, di keramaian terdengar riuh rendah berkata "buseh, dari Cianjur, jauh amat, deket bandung itu mah" itu yang saya dengar. Saya sambil berjalan di tengah2 lapangan, masuk ke barisan dan langsung memperhatikan satu demi satu siswa yang akan menjadi rekan sekelas saya.
Masa-masa SMA adalah masa-masa yang penuh cerita, selain karena saya yang sudah mulai remaja, juga karena banyak sekali variasi perbedaan tiap-tiap individu nya.

Cerita tentang saya, masih panjang.... baru sampai masuk SMA...
Semoga saya bisa posting lagi cerita Part 2 nya... semoga gak bosen...
maaf kan jika ada bahasa yang masih acak adul....

Terima kasih, Wassalamualaikum.... wr wb..
Continue reading SAYA SIAPA?